Perkembangan dunia teknologi tidak
lepas dari yang namanya coding, berbagai software dan hardware yang digunakan
saat ini tersusun atas sebuah program yang disusun secara rinci dan berurutan.
Program ini disusun dengan menggunakan sebuah kode khusus yang hanya dapat
diketahui oleh orang – orang yang membuat program tersebut atau orang yang
berminat dalam hal tersebut, kegiatan penyusunan kode program ini dinamakan
programing dan orang yang menuliskan kode – kode tersebut disebut dengan
programmer atau coder. Dalam proses penyusunan code ini ada banyak sekali jenis
code yang digunakan mulai dari HTML, C++, Python, Perl, Pascal dan masih banyak
yang lainnya. Penyusunan code ini memakan waktu yang tidak sebentar, karena
dalam penyusunan seringkali terdapat suatu kesalahan dalam penulisan code
program ini, sehingga program yang dijalankan menjadi error atau tidak dapat
dijalankan dan dalam hal ini akan terus dilakukan perbaikan hingga program dapat berjalan normal atau lancar. Bahasa
pemrograman ini banyak sekali digunakan dalam kehidupan sehari – hari, misalnya
seperti otomatisasi sistem, pembuatan software, pembuatan firmware, serta
digunakan juga dalam bidang robotic. Mengingat banyak sekali manfaat yang
didapat dari mempelajari Bahasa pemrograman, maka sudah seharusnya Bahasa
pemrograman turut serta menjadi Bahasa yang masuk ke dalam Bahasa sehari hari.
Dalam hal ini untuk lebih mengoptimalkan kemampuan Bahasa pemrogaman c++ kalian
maka kami sudah menyediakan contoh program yang dapat kalian buat, yakni program
menghitung BEP dan program menghitung pembesaran pada alat optic.
1.
Aplikasi Break Event Point
Break
Event Point atau yang lebih dikenal dengan Titik Impas ialah suatu posisi
dimana jumlah pendapatan yang diperoleh dengan biaya produksi adalah sama atau seimbang
sehingga tidak ada kerugian ataupun keuntungan dalam suatu perusahaan. Break
Event Point ini digunakan untuk menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya
unit yang harus terjual atau sebanyak apa uang yang harus diperoleh untuk
mencapai titik impas atau yang sering kita kenal dengan balik modal.
Break Event Point
memerlukan komponen komponen perhitungan dasar untuk mendapatkan hasil,
Komponen tersebut diantaranya adalah:
1.
Fixed Cost (Modal)
Komponen
ini merupakan biaya yang tetap atau konstan, meskipun dengan adanya tindakan
produksi maupun jika perusahaan tersebut tidak melakukan kegiatan produksi.
Contoh dari biaya ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin
produksi, biaya penyusutan pabrik, dan lainnya.
2.
Variable Cost (Biaya Produksi)
Komponen
ini merupakan biaya per unit yang mana dalam hal ini lebih bersifat dinamis
tergantung dari volume produksinya. Dimana apabila suatu perusahaan jumlah
produksi barangnya meningkat maka, jumlah variable costnya juga akan meningkat.
3.
Selling Price
Selling
Price ini meupakan suatu komponen harga jual barang per unit atau harga jasa.
2.
Alat Optik
Alat optik merupakan suatu alat yang salah satu adatu
lebih komponennya menggunakan benda optik, contohnya seperti cermin, lensa,
atau prisma. Alat optik memanfaatkan prinsip pemantulan dan pembiasan cahaya
dalam proses bekerjanya. Beberapa contoh alat optic antara lain kamera, lup,
mikroskop, teleskop, proyektor, dan epiloskop.
1.
Lup
Lup
merupakan lensa positif yang digunakan untuk mengamati benda – benda kecil agar
tampak lebih besar dan lebih jelas, Lup ini banyak sekali digunakan oleh tukang
arloji, service handphone, servis elektronik, dalam hal ini lup digunakan untuk
melihat bagian bagian komponen karena komponen tersebut sangat kecil.
2.
Mikroskop
Mikroskop
merupakan suatu alat optik yang digunakan untuk mengamati benda benda yang
sangat kecil (berukuran mikro), misalnya seperti bakteri dan kuman kuman.
Sebuah mikroskop terdiri atas dua buah lensa positif yakni lensa objektif dan
lensa okuler. Lensa objektif merupakan lensa yang berada dekat dengan objek
yang diamati, sedangkan lensa okuler merupakan lensa yang dekat dengan mata
pengamat.
3.
Teropong
Teropong
adalah sebuah alat optic yang biasanya digunakan untuk melihat benda yang
terletak di tempat yang jauh. Dalam hal ini penggunaan teropong cukup
bervariasi sesuai dengan jenisnya. Ada teropong yang digunakan untuk melihat
bintang, mengamati satwa liar, mengamati lalu lintas kapal di laut, serta
digunakan sebagai alat pengamatan pada kapal selam. Bagian penyusun teropong
sangat mirip dengan mikroskop, yakni terdapat lensa okuler dan lensa obyektif.
Perbedaannya
dengan teropong terletak pada fokus lensa obyektif yang digunakan, dimana lensa
obyektif untuk teropong jauh lebih besar apabila dibandingkan dengan lensa
obyektif yang digunakan pada mikroskop. Sehingga bayangan yang terbentuk pada
lensa obyektif teropong akan selalu berada pada titik fokus lensa obyektif
karena letak benda yang sangat jauh.
Bagaimana caranya membuat program tersebut...
Let's do it..
Tugas 1 : Membuat Break Event Point
Adapun langkah langkahnya adalah sebagai berikut :
Pertama bukalah program c++ dengan cara double klik pada aplikasi c++.
Tuliskan kode dibawah ini :
#include <conio.h>
using namespace std;
main (){
int Pil;
float m, b, j, u, bep, be;
do{
system ("cls");
cout<<"===Harap Memilih===\n";
cout<<"1.Break Event Point Dalam Unit\n";
cout<<"2.Break Event Point Dalam Rupiah\n";
cout<<"3.Exit\n";
cout<<"\n";
cout<<"Masukan Pilihan : ";
cin>>Pil;
cout<<endl;
system ("cls");
switch (Pil)
{
case 1:
cout<<"Masukan Biaya Produksi (Juta) : ";
cin>>m;
cout<<"Masukan Harga Beli (Juta) : ";
cin>>b;
cout<<"Masukan Harga Jual (Juta) : ";
cin>>j;
u= j-b;
bep= m/u;
cout<<"Break Event Point (Unit) = "<<bep<<endl;
cout<<"Sebuah Toko Harus Menjual Barang Senilai BEP Untuk Mencapai Balik Modal";
break;
case 2 :
cout<<"Masukan Biaya Produksi (Juta) : ";
cin>>m;
cout<<"Masukan Harga Jual (Juta) : ";
cin>>j;
cout<<"Masukan Harga Beli (Juta) : ";
cin>>b;
u= j-b;
bep= m/u;
be= bep*j;
cout<<"Break Event Point (Juta) = "<<be<<endl;
cout<<"Sebuah Toko Harus Mencapai Panjualan Sebanyak BEP Agar Tidak Untung dan Tidak Rugi";
break;
case 3 :
cout<<"Tidak Ada Yang Dipilih";
break;
default :
cout<<"ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!\n";
cout<<"ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!\n";
cout<<"ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!\n";
cout<<"ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!\n";
cout<<"ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!\n";
cout<<"ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!\n";
}
cout<<endl;
cout<<"Untuk Kembali ke Menu Utama Silakan Tekan Enter!\n";
cout<<"\n";
cout<<"Untuk Keluar Silakan Klik Tanda X!\n";
cout<<"\n";
cout<<"Program ini Dibuat Sebagai Pengganti Ujian Akhir Semester\n";
cout<<"\n";
cout<<"#Stay Healthy\n";
cout<<"#Stay At Home";
getch();
}
while (Pil !=4);
return 0;
}
Setelah mengetikan kode program diatas, kalian coba menge-cek program dengan cara mengcompile program, setelah tidak ada kesalahan dalam penulisan program. Cek program tersebut apakah berjalan dengan baik atau tidak, Jika program dapat berjalan dengan lancar, maka anda berhasil membuat program dengan benar, namun jika terjadi kesalahan coba cek kembali program yang anda kerjakan. Jika program yang anda kerjakan benar maka hasilnya akan seperti gambar dibawah ini :
Tugas 2 : Membuat Aplikasi Hitung Skala Pembesaran
Adapun langkah langkahnya adalah sebagai berikut :
Pertama bukalah program c++ dengan cara double klik pada aplikasi c++.
Tuliskan kode dibawah ini :
#include<conio.h>
using namespace std;
main (){
int Pil;
float mlup, sn, f, mmik, mob, mok, fok, fob, mtrp;
do{
system("cls");
cout<<"===Harap Memilih Perhitungan===\n";
cout<<"1. Pembesaran Bayangan LUP Saat Mata Tidak Berakomodasi\n";
cout<<"2. Pembesaran Mikroskop Saat Mata Berakomodasi Maksimum\n";
cout<<"3. Pembesaran Mikroskop Saat Mata Tidak Berakomodasi\n";
cout<<"4. Pembesaran Teropong Bintang Saat Mata Berakomodasi Maksimum\n";
cout<<"5. Pembesaran Teropong Bintang Saat Mata Tidak berakomodasi\n";
cout<<"6. Exit\n";
cout<<"\n";
cout<<"Masukan Pilihan : ";
cin>>Pil;
cout<<endl;
system("cls");
switch(Pil){
case 1:
cout<<"Masukan Jarak Titik Dekat (CM) = ";
cin>>sn;
cout<<"Masukan Jarak Fokus LUP (CM) = ";
cin>>f;
mlup = sn*f;
cout<<"Jadi Benda Yang Terlihat Pada LUP Mengalami Pembesaran Sebesar (X) = "<<mlup<<endl;
break;
case 2:
cout<<"Masukan Pembesaran Lensa Obyektif (X) = ";
cin>>mob;
cout<<"Masukan Pembesaran Lensa Okuler (X) = ";
cin>>mok;
mmik = mob*mok;
cout<<"Jadi Benda Yang Terlihat Pada Mikroskop Mengalami Pembesaran Sebesar (X) = "<<mmik<<endl;
break;
case 3:
cout<<"Masukan Pembesaran Lensa Obyektif (X) = ";
cin>>mob;
cout<<"Masukan Jarak Titik Dekat (CM) = ";
cin>>sn;
cout<<"Masukan Jarak Fokus Lensa Okuler (CM) = ";
cin>>fok;
mmik = mob*sn/fok;
cout<<"Jadi Benda Pada Mikroskop Mengalami Pembesaran Sebesar (X) = "<<mmik<<endl;
break;
case 4:
cout<<"Masukan Jarak Fokus Lensa Obyektif (CM) = ";
cin>>fob;
cout<<"Masukan Jarak Fokus Lensa Okuler (CM) = ";
cin>>fok;
mtrp = fob/fok;
cout<<"Jadi Benda Yang Terlihat Pada Teropong Bintang Mengalami Pembesaran Sebesar (X) = "<<mtrp<<endl;
break;
case 5:
cout<<"Masukan Jarak Fokus Lensa Obyektif (CM) = ";
cin>>fob;
cout<<"Masukan Jarak Fokus Lensa Okuler (CM) = ";
cin>>fok;
mtrp= fob/fok;
cout<<"Jadi Benda Yang Terlihat Pada Teropong Bintang Mengalami Pembesaran Sebesar (X) = "<<mtrp;
break;
case 6:
cout<<"Tidak Ada Yang Dipilih";
break;
default :
cout<<"ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!\n";
cout<<"ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!\n";
cout<<"ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!\n";
cout<<"ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!\n";
cout<<"ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!\n";
cout<<"ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!ERROR!\n";
}
cout<<endl;
cout<<"Untuk Kembali ke Menu Utama Silakan Tekan Enter!\n";
cout<<"\n";
cout<<"Untuk Keluar Silakan Klik Tanda X!\n";
cout<<"\n";
cout<<"Program ini Dibuat Sebagai Pengganti Ujian Akhir Semester\n";
cout<<"\n";
cout<<"#Stay Healthy\n";
cout<<"#Stay At Home";
getch();
}
while (Pil !=7);
return 0;
}
Setelah mengetikan kode program diatas, kalian coba menge-cek program dengan cara mengcompile program, setelah tidak ada kesalahan dalam penulisan program. Cek program tersebut apakah berjalan dengan baik atau tidak, Jika program dapat berjalan dengan lancar, maka anda berhasil membuat program dengan benar, namun jika terjadi kesalahan coba cek kembali program yang anda kerjakan. Jika program yang anda kerjakan benar maka hasilnya akan seperti gambar dibawah ini :
Cukup Sekian tutorial kali ini.. Keep Spirit
#SalamTekno...